Nama pasar : Pasar Butta Salewangan Maros Alamat. : Unnamed Road, Pettuadae, Kec. Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan 90516 Data kunjungan : "Daftar harga dairy produk di pasar Butta Salewangan Maros " NO. ITEM QUANTITY UNIT PRICE 1 Sagu 1 Kg 20.000 2 Ayam 1 Kg 23.000 3 Udang 500 g 13.000 4 Daging Kambing 1 Kg 30.000 5 Kopi 1 Kg 15.000 6 Tahu 1 Kg 10.000 7 Tempe 1 Bks 5.000 8 Terigu 1 Kg 8.000 9 Sirup Marjan 1 Botol 13.000 10 Saos Sambal 1 Botol 7.000 11 Tauge 1 Kg 10.000 12 Merica 1 Bks 5.000 13 Kunyit Bubuk 300 g 9.000 14 Telur 1 Rak 42.000 15 Bihun 1 BKs 13.000 16 Mie Besar 1 Bks 15.000 17 Royko 1 Kg 11.000 18 Daun Pisang 1 Kg 7.000 1...
Assalamualaikum...
3.
Karakteristik
Bawang Bombai
ONION (Bawang Bombai)

Bawang bombai adalah jenis bawang yang paling banyak
dan dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun bahan masakan, berbentuk bulat
besar dan berdaging tebal. Bawang Bawang bombai biasa digunakan dalam memasak makanan di Indonesia, tidak hanya digunakan sebagai hiasan tetapi
juga bagian dari masakan karena bentuknya yang besar dan tebal dagingnya.[2] Disebut
bawang bombai karena dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari kota
Bombai (Mumbai sekarang) di India ke Indonesia.
1. Sejarah Bawang Bombai
Bawang bombay adalah salah
satu jenis bawang yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Dengan nama latin
Allium Cepa Linnaeus. Umbi pada bawang bombai terbentuk dari lapisan- lapisan
daun yang membesar dan bersatu. Disebut bawang bombay karena dibawa oleh
pedagang- pedagang yang berasal dari kota Bombay atau Mumbai di India ke
Indonesia. Ukurannya besar seukuran bola golf, umbinya beruas, berlapis, tinggi
kandungan air, dan bergetah. Bentuknya, dengan daging kuning muda dan keemasan,
serta memiliki kulit tipis.
Bawang Bombay menjadi
jenis bawang yang paling banyak dan luas dibudidayakan karena sering dipakai
sebagai bumbu maupun bahan masakan. Bawang bombay dimanfaatkan sebagai bumbu
beragam masakan. Umumnya, bawang bombay dicincang halus dan dijadikan campuran
hidangan utama, salad, serta camilan. Bawang bombay biasa digunakan dalam
berbagai masakan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, maupun di negara
lainnya seperti di Amerika dan Eropa. Bawang bombay biasa di masak, di
panggang, di goreng, di panggang, bahkan di makan secara mentah. Bawang
bombay seringkali ditambahkan sebagai penambah citarasa dan penambah penampilan
hidangan. Hal ini dikarenakan rasanya yang lezat namun aromanya tidak terlalu
kuat sehingga cocok untuk beragam jenis masakan.
Bawang bombay berbentuk
bulat besar dan berdaging tebal. Bawang bombay memiliki aroma yang khas bila
dibanding dengan bawang merah biasa, Bawang bombay lebih dikenal sebagai sayur
daripada sebagai rempah atau sebagai penyedap masakan. Biasanya dijadikan
campuran salad, sayur berkuah, tumisan, dan pelengkap hidangan utama. Setiap
jenis bawang, baik itu bawang merah, putih ataupun bawang bombay memiliki aroma
yang tajam dan unik, sangat cocok sebagai penyedap rasa masakan. Namun tak
hanya sebagai penyedap rasa, semua jenis bawang memiliki nutrisi penting yang
memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh manusia.
Selain dapat menyedapkan
masakan, bawang bombay ternyata juga memiliki khasiat bagi kesehatan manusia.
Kalori, senyawa protein, lemak nabati, karbohidrat, serat, abu, kalsium adalah
beberapa zat yang terkandung di dalam bawang Bombay. Bukan hanya itu saja,
bawang Bombay juga mengandung Abu,fosfor, zat besi, natrium, Serat, Lemak,
Protein, Karbohidrat, kalium, Zat Besi, air, Kalori, serta niacin. Selain itu
terdapat berbagai vitamin yakni vitamin A, B1, B2 dan vitamin C. Mengkonsumsi
setengah potong bawang Bombay mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam
tubuh. Dengan turunnya kolesterol jahat tersebut, secara otomatis kesehatan
jantung pun lebih terjaga dengan mengkonsumsi bawang Bombay secara teratur.
Dalam hal ini, bawang bombay berperan penting dalam menjaga tekanan
darah, pembekuan darah di arteri, dan menjaga keelastisan arteri.
Sumber : https://artikelbawang.blogspot.co.id/2016/10/asal-usul-sejarah-tanaman-bawang.html
2.
Asal Usul Bawang Bombai
Ditengarai bawang bombai berasal dari Asia Tengah,
kemungkinan Palestina, lalu menyebar ke Eropa dan India, dan masuk dibawa oleh
para pedagang dari sana. Kemungkinan besar bawang bombai masuk ke Indonesia seiring masuknya para pedagang dari India atau penjajah dari Belanda. Orang Belanda pernah mencoba membudidayakan
bawang bombai di Padang,
tetapi terhitung gagal. Tanah yang lebih cocok ditengarai di Karo karena terbukti hasilnya sangat
memuaskan. Penggunaannya di Indonesia pada awalnya populer dipakai pada
masakan Cina dan Eropa, namun belakangan banyak makanan Indonesia yang
mempergunakannya.
3.
Karakteristik
Bawang Bombai
Bawang bombai memiliki aroma yang khas bila dibanding
dengan bawang merah biasa, umbinya terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang
membesar dan bersatu. Pohonnya tumbuh tegak ke atas, akarnya serabut dan
tidak terlalu panjang (±10c), daunnya bebentuk seperti pipa namun pipih
berwarna hijau tua dan berukuran lebih besar dibanding daun bawang merah biasa.[3] Batang semunya merupakan
pelepah daun dan menimbulkan jejak cincin-cincin, pangkal pelepahnya melebar
dan menebal membentuk bengkakan besar yang berfungsi untuk menyimpan cadangan
makanan, bengkakan itu sendiri adalah umbi bawang.
Pada bagian pangkal umbi terdapat batang rudimenter yang
menyerupai cakram yang merupakan bawang yang sebenarnya. Bunganya majemuk
dan berbentuk lingkaran bulat dengan tangkai bunga besar, kuat serta besar di bagian bawah. Pada
ujung tangkai bunga kadang-kadang berbentuk umbi-umbi kecil yang dapat juga
dimanfaatkan sebagai bibit. Bunga bawang bombai dapat juga berbentuk biji
yang cukup dengan warna hitam.
4. Kandungan Gizi Bawang Bombai
Kandungan nutrisi
dalam bawang dapat dilihat dan dibandingkan dengan bawang merah biasa dan bawang putih pada tabel.
Penggunaan terbesar
adalah untuk bahan dan bumbu masakan. Khasiat bawang bombai sangat banyak,
yaitu antioksidan alami, mampu menekan efek sinogenik dari senyawa radikal
bebas. Fungi pada umumnya adalah memperkecil risiko penyakit degeneratif
seperti kanker kolon Bawang bombai juga dipakai secara umum untuk
menyembuhkan berbagai penyakit pencernakan, flu, kembung, mual, maag, disentri, dan
membunuh cacing dalam perut. Sifat senyawa bawang bombai bersifat
hipolipidemik, yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Mengkonsumsi
satu siung dapat meningkatkan kadar kolesterol 'baik' sebesar 30%. Manfaat
lainnya, dapat menyembuhkan penyakit radang hati, radang sendi, radang tonsil,
radang pada tenggorokan, serta radang telinga.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_bombai
5.
Manfaat Bawang Bombai
Zat-zat yang terkandung
pada bawang bombay menjadikan komoditas ini bermanfaat bagi tubuh. Beberapa
klaim manfaat bawang bombay yang sering dijadikan bahan untuk berbagai upaya
pengobatan antara lain adalah: mengatasi masalah pencernaan, menangani gangguan
jantung dan pembuluh darah, mencegah pengerasan
pembuluh arteri/aterosklerosis, berperan menangani sakit tenggorokan dan mulut,
seperti asma, bronkitis, atau batuk rejan, serta untuk
memperlancar buang air kecil.
Sementara penelitian terhadap klaim di atas mengungkap fakta-fakta
berikut:
§ Bawang bombay mungkin
efektif untuk menghilangkan bekas luka seperti luka tergores, luka bakar, luka
pascaoperasi, serta bekas penghilangan tato. Jika dioleskan selama
2 – 6 bulan, bahan dengan kandungan bawang bombay yang mengandung alantoin dan
heparin dapat membantu menyamarkan serta meredakan rasa sakit dan gatal pada
bekas luka. Namun hasilnya mungkin tidak akan efektif jika hanya digunakan
selama 1 – 2 bulan saja pada bekas operasi.
§ Meski belum ada bukti
cukup, penelitian menemukan bahwa mengoleskan jus bawang bombay ke kepala
selama setidaknya 2 bulan bisa jadi dapat meningkatkan pertumbuhan rambut pada
pengidap alopecia areata atau rambut rontok.
§ Kadar gula darah
pengidap diabetes dapat menurun jika
menambahkan bawang bombay tiga kali sehari dalam makanannya selama 2 bulan.
Namun hal ini belum mendapat pembuktian yang cukup.
§ Pada pengidap tekanan
darah tinggi, mengonsumsi produk mengandung bawang bombay dan bahan lain
seperti vitamin E dan C setidaknya
selama 1 pekan dapat membantu menurunkan tekanan darah atas (sistolik), tapi
bukan tekanan darah diastolik (bawah). Pernyataan ini juga belum didukung bukti
medis yang cukup.
§ Diperlukan penelitian
dan bukti lebih lanjut pada klaim manfaat bawang bombay pada penyakit: asma,
demam, bronkitis, batuk, sakit perut, pembengkakan pada mulut dan tenggorokan, serta beberapa kondisi
lain. Di samping itu, mengonsumsi bawang bombay juga diklaim dapat menurunkan
risiko terhadap beberapa jenis kanker. Dengan kandungan vitamin C yang melimpah,
bawang bombay bisa jadi dapat membantu mengatasi radikal bebas penyebab
kanker.
§
Vitamin C pada bawang bombay juga baik untuk menjaga kesehatan
kulit dan rambut. Sedangkan kandungan folatnya kemungkinan dapat membantu
meringankan depresi dengan mencegah kelebihan homosistein yang terbentuk dalam
tubuh. Homosistein ini dapat menghambat aliran darah dan nutrisi ke otak.
§ Meski belum ada
penelitian yang saksama, bawang bombay juga diyakini dapat membantu
menghadirkan mood positif. Ini karena
kandungan pada bawang bombay dapat mencegah
kelebihan homosistein yang dapat mengganggu produksi hormon pencipta rasa
nyaman, yaitu serotonin, norepinefrin, dan dopamin. Ketiga jenis hormon
tersebut baik untuk membantu kecukupan istirahat.
§
Selain dikonsumsi, ekstrak
bawang bombay juga biasa digunakan sebagai obat jika terkena gigitan serangga.
Caranya cukup mudah, gunakan ekstrak bawang bombay dengan dioleskan ke bagian
kulit yang terkena gigitan.
Sumber :
http://www.alodokter.com/berbagai-nutrisi-di-balik-manfaat-bawang-bombay
Komentar
Posting Komentar