Nama pasar : Pasar Butta Salewangan Maros Alamat. : Unnamed Road, Pettuadae, Kec. Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan 90516 Data kunjungan : "Daftar harga dairy produk di pasar Butta Salewangan Maros " NO. ITEM QUANTITY UNIT PRICE 1 Sagu 1 Kg 20.000 2 Ayam 1 Kg 23.000 3 Udang 500 g 13.000 4 Daging Kambing 1 Kg 30.000 5 Kopi 1 Kg 15.000 6 Tahu 1 Kg 10.000 7 Tempe 1 Bks 5.000 8 Terigu 1 Kg 8.000 9 Sirup Marjan 1 Botol 13.000 10 Saos Sambal 1 Botol 7.000 11 Tauge 1 Kg 10.000 12 Merica 1 Bks 5.000 13 Kunyit Bubuk 300 g 9.000 14 Telur 1 Rak 42.000 15 Bihun 1 BKs 13.000 16 Mie Besar 1 Bks 15.000 17 Royko 1 Kg 11.000 18 Daun Pisang 1 Kg 7.000 1...
Assalamualaikum...
1. Bakso
1. Bakso
Bakso pada umumnya disajikan dengan bakso atau susu daging yang merupakan campuran daging giling dan tepung tapioka.Satu porsi bakso biasanya disajikan dengan bakso, tahu, toge, kubis, bihun, telur, dan juga kulit pangsit. Tak hanya berisi hal-hal yang biasa saja dan juga siomay, tomat, dan lain-lain. Kemudian disiram kuah kaldu yang gurih dan diberikan sedikit potongan daun bawang dan bawang goreng.Bagaimana tidak tergoda dengan makanan yang satu ini. Kaldu ayamnya yang bikin gila hidung untuk ingin melahapnya.
Bakso, merupakan makanan yang mudah ditemukan. Mulai dari pedagang keliling hingga restoran besar sekalipun. Juga ada pula bakso yang dijual di super market dalam keadaan beku dimana kita hanya perlu memanasi bakso tersebut. Harga seporsi bakso sangat mudah di jangkau oleh masyarakat, alias tidak menguras kantong yang hanya sebesar Rp. 10.000 Anda sudah dapat menyantap makanan ini. Bahkan ada yang lebih murah dari 10 ribu rupiah, Jika Anda sering menjumpai bakso-bakso yang dijual keliling oleh abang-abang. Kamu bisa membeli bakso hanya dengan 5 ribu rupiah pun masih dipesan oleh abang-abang tukang bakso.
Pada awal abad ke-17 akhir dinasti Ming di Fuzhou. Hidup seorang anak yang bernama Meng Bo yang tinggal di sebuah desa kecil.Meng Boantik sebagai anak yang baik dan berbakti kepada ibunya. Kebaikan dan kebaktiannya sudah tertenak antara para tetangganya. Upayakan hari, orang tua yang tidak bisa membayar daging karena tidak bisa makan makanan yang sifatnya keras, seperti daging. Gaya adalah makanan kesukaan ibunya. Bayangkan saja, jika kamu yang ada di posisi Ibunya, kamu favorit dengan makanan, tapi kamu tidak bisa makan makanan yang kamu suka itu.(Baca juga: Sejarah Gudeg)
Karena itu, Anda bisa membantu agar Anda dapat makan daging yang menjadi kesukaan Anda. Sepanjang malam, Meng Boosting bagaimana mungkin mengolah daging yang keras agar dapat dimakan oleh ibunya. Setelah bercinta, Meng Bo melihat tetangganya menumbuk beras ketan untuk membentuk kue mochi. Lihatlah hal itu, Meng Bo langsung pergi keidan dan mengolah daging seperti cara tetangganya membuat olahan kue mochi. Setelah daging empuk, Meng bo bentuknya seperti bulatan bulatan kecil agar mudah untuk biayanya, dari aroma rebusan olahan daging yang tercium aroma yang sangat lezat. Jadi Ibunya penasaran dengan aroma kaldu daging yang dibuat oleh Meng Bo itu dan ingin makanan yang memiliki aroma sedap itu.
Setelah olahan daging matang, Meng Bo menyajikan olahan tersebut kepada ibunya.Sang ibu bisa bersenang-senang karena tidak hanya lezat tapi adonan tersebut mudah untuk dimakan olehnya. Tak hanya nyanyi, Meng Bo pun senang karena sang ibu bisa mengingat makan daging kembali.Dan kini mereka sering memasak dan mengisi bakso sebagai makanan utama mereka. (Baca juga: Sejarah Candi Kalasan)
Cerita bakti Meng Bo dan sejarah bakso tersebar luas hingga ke Kota Fuzhou. Tak hanya tetapi banyak penduduk yang berdatangan untuk membuat bakso yang dibuat Meng Bo. Dan mempublikasikannya terus menyebar hingga ke Indonesia. Walau resep asli dengan resep Indonesia berbeda namun bentuk bakso yang bulat dan teksturnya yang empuk tetap sama layaknya resep Meng Bo.
Sejarah Bakso Masuk Di Indonesia
Bakso yang kami kenal saat ini diperkenalkan oleh pedagang china yang menetap di Indonesia. Namun, sejarah bakso di Indonesia sudah menjadi masalah yang digunakan daging babi yang memang tidak akrab di Indonesia. Sungguh orang-orang yang menggantinya dengan daging sapi, begitu juga dengan bumbu menggunakan rempah-rempah yang cocok dengan lidah orang Indonesia. Walau tidak mirip dengan resep asli, namun daging bakso yang empuk tetap menjadi ciri khas masakan ini.
Asal-Usul Nama Bakso
Asal nama bakso terdiri dari dua suku kata Bak dan So. Bakguna Daging babi dan Jadi yang berarti kuah. Bisa dapat diartikan kuah dengan daging babi. Di dataran Cina, daging babi sudah biasa di kalangan penduduk. Namun, saat ini wilayah Indonesia, daging babi diganti dengan daging sapi lain seperti daging sapi, ayam, dan ikan (makanan laut). Ada pula dalam Bahasa Hokkien yang sempurna Bak-So berarti “daging giling”.
(soure: http://sejarahlengkap.com/indonesia/sejarah-bakso)
2. Pallubasa
Konon awal mula makanan berkuah yang dicampur kelapa parut goreng ini hanya diperuntukkan untuk kelas pekerja seperti kuli bangunan, tukang becak, dan kelas pekerja lainnya.
Mengapa demikian, karena pada masa itu Pallubasa merupakan makanan termurah yang hanya dapat dijangkau para kelas pekerja
Dari catatan sejarah 10 ikon Makassar di Dinas Pariwisata Makassar, alasan sehingga Pallubasa menjadi makanan murah karena campuran isi atau daging yang ada di dalam setiap mangkuknya itu bagian yang tidak dibutuhkan oleh pemilik sapi tetapi diberikan kepada si pemotong sapi sebagai jatah atau upah (tawana papolonga).
Bagian-bagian sapi yang tidak dibutuhkan antara lain bakal susu (kandala’po’, bentuk bakal susu yang ketika diangkat dari dandang bentuknya seperti asap knalpot), baluta (darah segar sapi saat disembelih yang ditadah menggunakan batang bambu yang kemudian dibekukan), susu sapi (payudara sapi), biji pelir sapi, usus lurus (parru’ lambusu’), Latto-latto’ (bagian da-ging yang bercampur dengan tulang rawan) dan gantungan jantung.
Papolong inilah yang kemudian mengolah sisa-sisa tersebut menjadi makanan yang disebut Pallubasa.
Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Makassar, Andi Karunrung mengatakan Pallubasa merupakan makanan berkuah yang sepintas terlihat sama dengan coto Makassar. Namun keduanya sangat berbeda.
Letak perbedaannya terdapat pada proses memasaknya. Jeroan untuk Pallubasa direbus dalam waktu yang lama. Setelah matang, jeroan dan daging diiris dan dihidangkan dalam mangkuk.
Perbedaan lainnya pada kuah Pallubasa ditambahkan kelapa parut yang telah disangrai sehingga kuahnya menjadi kental dan gurih, aromanya pun karena santan lebih kental dan serbuk kelapa yang menyatu dengan kuah.
Tambahan lain yang membuat Pallubasa lebih spesial adalah dengan ditambahkan-nya telur ayam yang dimasak setengah matang.
Awalnya Pallubasa disantap berpasangan dengan burasa yang berukuran cukup besar, kira-kira berukuran 3-4 kali lipat dengan ukuran burasa sekarang. Namun saat ini, Pallubasa akan terasa pas jika disajikan dengan nasi putih yang masih panas.
(soure : http://makassar.tribunnews.com/2017/10/03/serupa-coto-tapi-beda-ini-cerita-di-balik-pallubasa)
Wassalam...
Komentar
Posting Komentar